Overview
Habbatus Sauda (Nigella sativa) adalah salah satu tanaman obat yang berbentuk biji hitam yang telah dikenal ribuan tahun yang lalu dan digunakan secara luas oleh masyarakat India, Pakistan, Mesir dan negara-negara timur tengah lainnya untuk mengobati berbagai macam penyakit. Dikenal dengan nama-nama lain seperti Jintan Hitam, Black Cumin, Black Seed, Habbatul Baraka, Kalonji dan lain-lain. Habbatus sauda termasuk dalam famili Ranunculaceae dan pada umumnya berasal dari Negara Turki dan Italia. Kemudian tanaman ini dikembangbiakkan di benua Asia, hingga banyak ditemukan di negara Pakistan dan India.
Kandungan utama biji Habbatus sauda adalah Thymoquinone (TQ), Dithymoquinone (DTQ) dan Thymol (THY). Sedangkan kandungan yang lainnya yaitu15 Asam Amino, antaralain Alanine, Arginine, Isoleucine, Lysine, Tryptophane, Thyrosine, Threonine, Asparagine, Cystine,Glycine, Glutamic Acid, Metionine dan Proline, kemudian protein, ion calsium, zat besi, ion sodium dan ion potassium.
Dari kandungan biji Habbatus sauda di atas maka tanaman ini dikenal memiliki khasiatantara lain sebagai Zat Anti oksidan, Anti Nyeri, Anti Radang, Anti Histamin, Obat penyakit Asma Bronkial dan dapat meningkatkan Sistem Imunitas Tubuh.
Cara Kerja Habbatus SaudaMelalui komponen-komponen yang terkandung di dalamnya, secara umum sifat Habbatus Sauda ketika bekerja di dalam tubuh antara lain adalah sebagai berikut:
- Bersifat Medical ( mengeluarkan penyakit)
- Memberikan relaksasi pada tubuh (supaya dapat beristirahat)
- Bersifat Prepare (mempersiapkan perbaikan-perbaikan sel dalam tubuh)
- Bersifat Refunction (Memperlambat proses penuaan)
Dalam sistem kekebalan tubuh manusia, Habbatus Sauda adalah satu-satunya obat herbal yang memiliki tatanan khusus untuk menghancurkan segala macam penyakit. Sebab, setelah sel paghocytosis menelan kuman-kuman yang menyerang, ia membawa bakteri antigenic ke permukaannya, kemudian menempel dengan sel lymph, untuk mengetahui bagaimana susunan mikrobanya secara mendetil, lalu memerintahkan masing-masing sel T-lymphocytes untuk memproduksi antibodies atau sel T-spesific, khususnya adalah antigenic yang juga dibangkitkan untuk berproduksi. Dinding sel B-Lymphocytes memiliki kurang lebih 100 ribu molekul dari histamine yang saling bereaksi secara khusus dan dengan kemampuan yang tinggi dengan jenis khusus yang ditimbulkan oleh antigenic dalam mikroba. Antibodi menyatu dengan sel T- Lymhocytes, lalu bersama-sama dengan antigenic melawan mikroba, sehingga mikroba tidak dapat bekerja dan sekaligus menghancurkannya.
Dengan demikian, kekebalan itu merupakan kekebalan khusus untuk menghadapi setiap mikroorganisme asing yang masuk ke dalam tubuh. Karena, Habbatus Sauda mempunyai kekebalan spesifik yang didapat secara otomatis, yang memiliki kemampuan berbentuk histamine dan senjata sel serta pengurai khusus untuk setiap mikroorganisme asing yang masuk dan menyebabkan penyakit.
Pernyataan dari tidak adanya resiko dan efek samping dalam penggunaan Habbatus Sauda hanya bisa dipastikan apabila memenuhi hal-hal berikut :
- Minyak Habbatus Sauda harus dipastikan berasal dari biji Habbatus Sauda kualitas pertama.
- Pada tahap pengolahan di lahan, tanaman Habbatus Sauda berada dalam pengawasan seseorang yang ahli.
- Menggunakan biji pilihan yang tidak mengandung racun.
- Proses cold pressing dijamin tidak akan merusak kandungan aktif Habbatus Sauda.
- Proses cold pressing harus terlindung dari terjadinya proses oksidasi, termasuk pada tahap selanjutnya (transportasi dan penyimpanan).
- Memperhatikan kualitas secara pasti dari minyak Habbatus Sauda sebelum membelinya.
- Efek samping dari kesalahan pada proses pengolahan yang diakibatkan karena oksidasi, dapat menimbulkan kerusakan baik pada ginjal maupun usus.
Salah satu efek dari mengkonsumsi Habbatus Sauda adalah terjadinya proses detoksifikasi (detoks) yaitu proses pengeluaran racun atau zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh. Pembersihan dan detoks meningkatkan proses alamiah pengeluaran toksin dari dalam tubuh kita.
Ketika mengkonsumsi Habbatus Sauda, harus dipertimbangkan bahwa sintesis prostaglandin yang terjadi dalam tubuh sangat lambat dan suplai asam lemak tak jenuh harus terjadi pada waktu yang lama dan teratur. Sekurang-kurangnya 3 bulan, dan terkadang sampai 6 bulan. Bagaimanapun, apabila jika kondisi tidak membaik bahkan setelah menggunakan Habbatus Sauda dalam waktu yang lama, metabolisme yang tidak mendapatkan stimulasi yang cukup dari enzim dan kemudian mengalami proses defisiensi dan perubahan asam lemak esensial pada jaringan hormonal bisa menjadi penyebabnya.
Bahkan untuk Habbatus Sauda yang menunjukkan kualitas terbaikpun, penggunaannya mungkin bisa menghasilkan reaksi berlebih yang biasanya bersifat sementara pada pencernaan. Hal ini mungkin dapat dijelaskan melalui reaksi hebat pada bagian usus dan gejala detoksifikasi, yang sesuai dengan proses pembersihan dari zat racun dan mikroorganisme yang membahayakan. Baik pencernaan yang sangat peka maupun alergi tambahan pada pembentukan darah yang melewati batas toleran mungkin menjadi penyebabnya.
Pada laporan sebuah penelitian membuktikan, gejala detoksifikasi yang intensif mungkin dapat diamati bahwa hal ini bukan terjadi pada pencernaan tapi berpengaruh pada kulit dan selain itu dapat menyebabkan kelelahan yang sangat. Apabila terjadi gejala ini, sangat penting untuk banyak minum air mineral dan teh herbal, untuk mengurangi zat-zat asing yang ada. Jika perlu dosis penggunaannya dikurangi atau dikonsumsi tidak secara kontinyu agar terdapat selang waktu untuk pemulihan kembali bagian dalam tubuh, bukan hanya sistem kekebalannya saja tapi juga seluruh organisme yang ada di dalamnya.
Organ vital yang menjadi target dalam program pembersihan racun yang efektif adalah usus besar (pengeluaran) dan liver (detoksifikasi). Hampir semua penyakit degeneratif dapat dihubungkan dengan kondisi keracunan dalam saluran usus (intestinal toxemia). Mengapa? Karena setiap jaringan dalam tubuh mendapatkan makanan dari darah, dan darah mendapatkannya dari usus.
Setiap zat yang masuk ke dalam tubuh kita akan terserap ke dalam darah melalui dinding-dinding usus. Artinya, toksin yang berada di usus juga akan ikut beredar bersama aliran darah sampai ke sel-sel di seluruh penjuru tubuh kita. Toksin-toksin inilah yang menyumbangkan terjadinya berbagai kondisi penyakit kronis, akut, dan degeneratif. Begitu juga menurunnya tingkat energi dan penuaan dini. Manfaat detoks bagi tubuh dan kesehatan antara lain:
- Meremajakan sel-sel sehingga kulit pun menjadi bersih, sehat, kencang, dan lembut.
- Menurunkan kelebihan berat badan.
- Meningkatkan energi.
- Peningkatan indera penciuman, perasa, dan pendengaran.
- Pengerutan tumor (jika ada).
- Peradangan pada kelenjar getah bening hilang.
- Melancarkan peredaran darah dan getah bening.
- Memperbaiki daya ingat.
- Menghilangkan gejala-gejala penyakit seperti alergi, sakit kepala, kembung, dsb.
- Memperbaiki kadar gula darah dan tekanan darah.
- Memperbaiki fungsi liver dan ginjal.
- Meningkatkan daya tahan tubuh.
Sedangkan krisis penyembuhan yang biasa terjadi sebagai reaksi dari proses detoksifikasi antara lain :
- Gejala demam atau flu
- Diare atau sebaliknya, malah mengalami sembelit (sulit buang air besar). Jika terjadi sembelit, bisa dibantu dengan enema atau kolonhidroterapi atau ”cuci usus”.
- Nyeri otot atau sendi
- Sakit kepala atau migrain (umumnya pada perokok dan peminum alkohol)
- Mual-mual atau kembung
- Lesu
- Banyak mengeluarkan riak atau lendir
- Gatal-gatal atau berjerawat (jika sebelumnya mempunyai masalah dengan kulit)
- Nafas bau dan muncul lapisan tebal pada permukaan lidah (dapat dikerok dan dibersihkan dengan sendok atau alat khusus pengerok lidah)
- Mudah merasa kedinginan (karena suhu tubuh menurun)
- Gangguan emosional (uring-uringan atau emosional)
Abu Hurairah pernah mendengar Rasulullah Muhammad SAW bersabda: “Pada HABBATUS SAUDA ada obat bagi segala jenis penyakit kecuali Al-Sam, yaitu maut”. Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari (10:118-119); Muslim(7:25); Ibnu Majah (2:342); Tirmidzi (2:3 pada edisi BulaQ); dan Ahmad (2:241) meneruskan riwayat Sufyan bin ‘Uyainah dari Al-Zuhri dan Abu Salamah.
JINTAN HITAM telah diakui manfaatnya oleh dunia timur maupun barat. Hadits Shahih menegaskan kepada para penderita dan ahli kesehatan untuk menggunakan HABBATUS SAUDA dalam setiap terapinya. Tidak tidak alasan bagi para pelayan kesehatan untuk tidak memahami atau tidak ingin memahami tentang ilmu pengobatan nabi.
Hasil Riset
Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh
Penelitian yang lebih dari satu dekade lalu menyimpulkan bahwa jika Habbatus sauda’ digunakan sebagai bahan dasar, maka dapat memberikan pengaruh penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh, terutama bagi pasien yang mengalami gangguan pada sistem kekebalan tubuhnya. Efek antibiotic dan antivirus yang terkandung dalam Habbatus sauda’ telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk mengobati demam akibat infeksi virus. Habbatus Sauda mampu melawan penyakit secara alami sehingga efek samping apabila menggunakan obat-obatan sintetis dapat dihindari.
Pada tahun 1986, Drs. El-Kadi dan Kandil memimpin sebuah studi dengan beberapa relawan untuk menguji efektifitas Habbatus Sauda sebagai peningkat sistem kekebalan tubuh alamiah. Kelompok relawan pertama mengkonsumsi kapsul Habbatus Sauda (2x sehari 1 gram) selama empat minggu dan kelompok kedua tidak mengonsumsi kapsul Habbatus Sauda (mengkonsumsi placebo) dan berfungsi sebagai kelompok pengontrol.
Sebelum dan sesudah pemakaian selama empat minggu, para relawan itu dihitung jumlah limpositnya. Setelah empat minggu, relawan yang mengkonsumsi Habbatus Sauda mengalami peningkatan 72% dalam menekan rasio T-cell, yang berfungsi sebagai pembunuh sel secara alamiah. Kelompok yang mengkonsumsi placebo hanya meningkat 7%. Mereka melaporkan “Mungkin penemuan ini termasuk salah satu penemuan besar karena Habbatus Sauda ternyata mempunyai peranan penting dalam penyembuhan kanker, AIDS, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.” Hasil ini diperkuat dengan studi yang dipublikasikan dalam Saudi Pharmaceutical Journal Tahun 1993 oleh Dr. Basil Ali dan rekan-rekannya dari College of Medicine, King Faisal University.
Pada bidang penelitian AIDS, tes dilakukan oleh Dr. Haq pada relawan di Departemen Biologi dan Pusat Penelitian Medisa di Riyadh, Saudi Arabia (1997) menunjukkan bahwa Habbatus Sauda meningkatkan rasio antara T-cell positif dan negative menjadi 55% dengan 30% aktivitas pembunuh sel alamiah.
Habbatus Sauda adalah cara pengobatan yang sudah teruji untuk berbagai macam penyakit, tanpa efek samping. Seperti kita ketahui sistem kekebalan melindungi tubuh dari bakteri, virus, jamur dan organisme-organisme berbahaya lainnya. Bakteri, virus, jamur dan organisme-organisme tersebut masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir.
Racun pada makanan, lingkungan dan sistem dapat menyebabkan penurunan aktivitas kekebalan tubuh. Jika fungsi kekebalan melemah, maka tubuh tidak bisa menghindari infeksi dan serangan penyakit. Habbatus Sauda membantu dalam poses penyembuhan karena memiliki peranan yang penting dalam menguatkan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kemampuan Habbatus Sauda dalam mengobati penyakit adalah sungguh nyata. Tanaman Habbatus Sauda mampu menstabilkan dan menguatkan sistem kekebalan tubuh. Setiap hari tubuh kita diserang oleh berbagai macam mikroorganisme dan bibit penyakit (pathogen), terutama dari jenis bakteri, virus, dan jamur.
Secara normal, kita tidak perlu khawatir dengan hal tersebut karena kita memiliki mekanisme pertahanan tubuh yang berfungsi secara efisien. Sistem kekebalan tubuh yang sehat bereaksi untuk melawan serangan dari luar. Tetapi jika pertahanan tubuh kita tidak berfungsi dengan baik dalam jangka waktu yang lama, maka akan membuat bibit penyakit memiliki kesempatan untuk menyerang tubuh kita. Bibit-bibit penyakit yang menemukan basis pertahanan yang cocok, dapat menimbulkan resiko infeksi dan penyakit lainnya.
Melemahnya sistem kekebalan dapat timbul akibat tekanan psikologi yang keras atau stress yang berkelanjutan. Sedikitnya frekuensi olah raga, diet yang tidak seimbang, obat-obatan, alkohol, rokok, radiasi, dan polusi, juga menjadi salah satu bagian yang menyebabkan melemahnya sistem kekebalan. Sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat mengakibatkan:
- Mudah terjangkit infeksi
- Kudis dan iritasi berat pada kulit seperti neurodermatitis
- Timbulnya masalah pada pencernaan, diare, berkurangnya berat badan secara signifikan
- Penyembuhan secara berulang-ulang dan rasa sakit yang tidak terdeteksi
Hal yang harus diperhatikan bahwa Habbatus Sauda ini harus dijadikan sebagai bagian dari pendekatan menyeluruh untuk kesehatan dan idealnya harus dijadikan sebagai gaya hidup setiap hari. Dengan cara ini, banyak nutrisi dan kepentingan penyembuhan yang terkandung pada biji Habbatus Sauda dapat membantu sistem kekebalan tubuh, menyuplainya dengan sumber daya yang optimum yang dibutuhkan untuk mencegah untuk melawan penyakit.
Anti-Histamin
Histamin adalah substansi yang dilepaskan oleh jaringan tubuh yang kadang menimbulkan reaksi alergi dan berhubungan dengan asma bronchitis.
Pada tahun 1960, ilmuwan Badr-El-Din dan Mahfouz menemukan bahwa dimmer dithymoquinone diisolasi dari minyak volatile Habbatus Sauda, dengan nama “Nigellone” dan dipakai melalui mulut untuk beberapa pasien yang menderita asma bronchitis, yang ternyata mengurangi gejala pada sebagian besar pasien. Hasil penelitian selanjutnya, crystalline nigellone diberikan pada anak-anak dan orang dewasa dalam penyembuhan asma bronchitis dengan hasil yang efektif dan tanpa efek samping, seperti keracunan. Setelah diteliti, bagaimanapun juga, meskipun efektif, crystalline nigellone menunjukkan reaksi penghambatan.
Pada tahun 1993, Nirmal Chakravarty,M.D., memimpin sebuah studi untuk mengetahui apakah penghambatan ini merupakan pengaruh dari penemuan bahwa mekanisme sistem dibalik efek supresi dari crystalline nigellone pada histamine adalah bahwa crystalline nigellone memiliki protein kinase C, substansi yang dikenal dengan pemicu untuk melepaskan histamine.
Sebagai tambahan, studinya menunjukkan crystalline nigellone sebagai penghambat pada histamine. Hipotesanya ternyata benar. Studi Dr Chakravarty’s bahwa crystalline nigellone menurunkan pelepasan kalsium pada sel-sel penyangga yang juga melepas histamine. Manfaat hasil tersebut adalah bagi mereka yang menderita asma bronchitis dan penyakit alergi lainnya dapat memanfaatkan crystalline nigellone.
Anti-Tumor
Studi tentang potensi Habbatus Sauda terhadap anti tumor dilakukan oleh pusat penelitian Amala Research Center di Amala Nagar, Karala (India) pada Tahun 1991 mengacu pada pendapat Dr. Chakravarty untuk memanfaatkan Habbatus Sauda dalam pengobatan kanker.
Hasil dari suatu penelitian mengungkapkan bahwa Habbatus Sauda menstimulasi sumsum tulang dan kekebalan sel serta produksi interferon, melindungi tubuh dari serangan virus, menghancurkan sel tumor, dan menghalangi adanya infeksi. Penelitian ini juga menyatakan bahwa minyak yang terkandung dalam Habbatus Sauda mempunyai sifat antibiotic, dan dari tes laboraturium mengindikasikan bahwa Habbatus Sauda dapat dipercaya sanggup melawan sel kanker.
Minyak dalam Habbatus Sauda mengandung zat yang tepat untuk pengobatan kanker serta pencegahannya. Peneliti menemukan bahwa sistem kekebalan yang sehat dapat mengenali sel tumor sebelum membahayakan sel lain dan merusaknya. Habbatus Sauda membantu mengontrol tumor dengan banyak cara, yaitu :
- Menstimulasi produksi sel sumsum tulang
- Meningkatkan produksi sel imun/kekebalan
- Meningkatkan produksi interferon
- Sel tubuh mempunyai perlindungan yang lebih baik dalam melawan pengaruh hal-hal yang membahayakan
Sel tumor dihancurkan menggunakan asam lemak derivan Habbatus Sauda, studi dengan menggunakan tikus Swiss albino menunjukkan bahwa sistem aktif ini menghambat perkembangan jumlah sel kanker yang disebut dengan Ahrlich ascites carcinoma (EAC). Tipe sel kanker umum yang kedua, yang juga dipakai adalah Dalton’s lymphoma ascites (DLA).
Tikus yang mendapatkan sel EAC dan Habbatus Sauda menunjukkan keadaan yang normal tanpa adanya tumor, menunjukkan bahwa secara aktif 100% mencegah perkembangan tumor EAC.
Hasil pada tikus yang menerima sel DLA dan Habbatus Sauda menunjukkan bahwa sistem aktifnya telah menghambat perkembangan tumor hingga 50% lebih baik daripada tikus yang tidak mendapat sistem aktif tersebut.
Studi tersebut menyimpulkan, “Itu adalah bukti sistem aktif tersebut mengisolasi dari Habbatus Sauda sebagai penghambat anti-tumor, dan rantai panjang konstituen asam lemak mungkin sebagai komponen aktifnya.
Anti-Bakteri
Pada Tahun 1989, dibuat laporan dalam Pakistan Journal of Pharmacy tentang manfaat anti-jamur dari minyak volatile dari Habbatus Sauda. Pada Tahun 1992, para peneliti di Departemen Farmasi University of Dhaka, Bangladesh, memimpin sebuah studi aktivitas anti bakteri minyak volatile Habbatus Sauda dengan lima macam histamine : ampicillin, tetracycline, cotrimoxazole, gentamicin, dan Asam Nalidixic.
Minyak Habbatus Sauda terbukti paling efektif melawan bakteri, termasuk bakteri yang dikenal sangat kuat daya tahannya terhadap obat-obatan, seperti V.cholera, E.coli (bakteri yang biasa ditemukan pada daging yang tidak terlalu matang), dan Shigella spp, kecuali Shigella dysentriae. Kebanyakan keluarga Shigella menunjukkan pertumbuhan daya tahan yang cepat terhadap histamin yang biasa dipakai bahkan dengan menggunakan kemoterapi.
Secara singkat hasil penelitian-penelitian tersebut menyatakan, ada hal yang menarik bahwa Habbatus Sauda juga sering dipakai untuk mengobati gangguan sistem pencernaan. Secara tradisional, Habbatus Sauda masih digunakan untuk mengobati diare dan muntah-muntah, juga perut mulas, dan juga mengatasi keluhan dalam pemakaian obat pencahar (seperti:beberapa obat pencahar, buah-buahan, seperti Aprikot terlalu banyak)
Obat Luka Radang
Diawal tahun 1960, Professor El-Dakhakny melaporkan bahwa minyak Habbatus Sauda memiliki kemampuan meredakan radang dan sangat berguna untuk mengobati radang sendi.
Pada tahun 1995, sekelompok ilmuwan di Pharmacology Research laboratories, Department of Pharmacy, Kings College, lond, memutuskan untuk melakukan sebuah tes efektivitas minyak Habbatus Sauda dan derivannya thymoquinone. Studi mereka menyarankan bahwa sistem dalam minyak turut serta dalam meningkatkan reaksi meredakan radang dalam sel.
Para ilmuwan berspekulasi bahwa asam lemak tak jenuh yang terkandung dalam Habbatus Saudalah yang mungkin meningkatkan efektivitas minyak tersebut. Pada Tahun 1997, banyak studi dilakukan di Microbiological unit of the Research Center, College of Pharmacy, King saud University, Riyadh, Saudi Arabia, dan menemukan bahwa dalam bentuk salep, efektivitas Habbatus Sauda tidak menimbulkan alergi.
Meningkatkan Produksi Susu pada Ibu Menyusui
Sebuah studi yang dilakukan oleh Agarwhal (1979) menunjukkan bahwa Minyak Habbatus Sauda meningkatkan kadar susu bagi ibu menyusui. Sumber literature dari University of Protchefstroom (1989), termasuk abstraksi biologi, yang berhubungan dengan kemampuan Habbatus Sauda dalam meningkatkan air susu bagi ibu yang menyusui dapat ditunjukkan dengan kombinasi lipid portion dan struktur histamin dalam Habbatus Sauda.